Satu Mei
Karya: Nanda Sania
Pagi dimulai sejak kau pikul matahari di pundakmu
Beratnya tak menghalangi langkah meski ingin menyerah
Lalu terik yang membakar, hanya secuil luka;
Yang sembuh, sesaat kita terima upah
Rela menukar waktu, bahkan menyerahkan diri
Meretakkan tulang demi mengais asa
Ku sematkan tangguh kepadamu,
Menapaki hari dengan tak berkeluh kesah
Namun,
Saat sadar bahwa hidup dicurangi oleh sistem,
Apakah kau merasa pantas menukar segenap hidupmu untuk itu?
Dan kau menikmatinya?
Dipaksa tunduk,
Pada kehidupan yang menjauhkan dari diri sendiri
Lalu diikuti,
Kehilangan kuasa, atas diri sendiri
Kita manusia,
Kita patut diperlakukan sebagaimana manusia,
Dengan cinta