Keluh Kisah : Beratnya Menjadi Peserta KKN di UNU Blitar Angkatan 2 Tahun 2024 - LPM BHANU TIRTA

Thursday, 5 September 2024

Keluh Kisah : Beratnya Menjadi Peserta KKN di UNU Blitar Angkatan 2 Tahun 2024

(Upacara Penutupan KKN UNU Blitar Angkatan 2 Tahun 2024. Foto: LPM Bhanu Tirta) 

Persma Bhanu Tirta - Setelah usai menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada januari kemarin, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar melaksanakan program KKN kembali selama 45 hari yang dimulai pada tanggal 15 Juli hingga 28 Agustus. 

KKN ini menjadi sorotan karena beberapa hal, termasuk perubahan jadwal pelaksanaan yang biasanya diikuti oleh mahasiswa paska semester 6, namun kali ini diikuti oleh mahasiswa paska semester 4.

1. Pelaksanaan KKN oleh Mahasiswa Semester 4

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata tahun ini melibatkan mahasiswa semester 4, yang sebenarnya belum memiliki pengalaman seperti mahasiswa semester 6. 

Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan mahasiswa dan dosen. Sebagian besar merasa bahwa mahasiswa semester 4 belum memiliki kesiapan yang cukup, baik dari segi mental maupun keterampilan lapangan, untuk menjalani kegiatan KKN yang menuntut tanggung jawab besar di masyarakat.

Mahasiswa semester 4 dihadapkan pada tugas yang berat untuk beradaptasi dengan cepat dan mengaplikasikan teori yang mereka pelajari di bangku kuliah dalam waktu yang singkat. 

Hal ini menjadi tantangan tersendiri, mengingat mereka masih dalam tahap awal pengembangan kompetensi dan pemahaman mengenai dinamika sosial di masyarakat.

2. Persiapan yang Kurang Matang dari Panitia

Selain kendala kesiapan mahasiswa, persiapan KKN tahun ini dinilai kurang matang. Salah satu masalah utama adalah adanya tugas tambahan dari hasil kerjasama UNU Blitar dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan pembaruan data statistik di desa masing-masing. 

Tugas ini muncul di tengah-tengah pelaksanaan KKN dan menambah beban kerja mahasiswa, padahal jadwal kegiatan KKN sudah padat dengan berbagai program pembangunan masyarakat, dan kegiatan Agustusan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kegiatan tambahan ini tidak hanya menguras waktu dan tenaga, tetapi juga membingungkan mahasiswa karena harus membagi fokus antara kegiatan KKN yang sudah direncanakan, dengan adanya tugas survei yang dinilai mendadak oleh mahasiswa. 

Hal ini menunjukkan kurangnya koordinasi dan komunikasi yang baik antara pihak kampus, panitia KKN, dan lembaga pemerintah terkait.

3. Kurangnya Transparansi Dana KKN

Salah satu isu yang juga menjadi perhatian serius adalah kurangnya transparansi dana dari pihak kampus terkait pelaksanaan KKN ini. Mahasiswa merasa bingung dan bertanya-tanya tentang bagaimana dana tersebut dialokasikan dan digunakan. 

Tidak adanya penjelasan rinci dan laporan keuangan yang transparan membuat banyak mahasiswa curiga dan merasa tidak nyaman.

Beberapa mahasiswa mengungkapkan bahwa dana yang diharapkan untuk mendukung kegiatan mereka di lapangan ternyata tidak cukup, yang memaksa mereka mengeluarkan biaya pribadi untuk menyelesaikan tugas-tugas KKN. 

Keadaan ini menambah beban finansial di tengah kesibukan akademik serta kegiatan yang menuntut banyak perhatian.

4. Refleksi dan Harapan ke Depan

KKN UNU Blitar angkatan 2 tahun 2024 menjadi pengalaman yang penuh tantangan bagi mahasiswa semester 4. 

Meski dihadapkan pada berbagai kendala, mereka tetap berusaha menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Namun, pengalaman ini juga menjadi pelajaran berharga bagi pihak kampus untuk melakukan evaluasi mendalam.

Kedepannya, diharapkan ada perencanaan yang lebih matang, terutama terkait pemilihan peserta KKN yang lebih sesuai dengan tingkat kesiapan dan kematangan mahasiswa. 

Selain itu, transparansi dalam pengelolaan dana dan koordinasi yang lebih baik dengan pihak eksternal seperti BPS, perlu ditingkatkan agar tidak mengganggu jalannya program yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.


Editor: Aris Fadilah

Penulis: Miftakhul Adifan


Comments


EmoticonEmoticon