Jatuh cinta adalah suatu kondisi yang menyedihkan, bagaimana tidak, seseorang setelah mengenal cinta justru harus bersusah payah untuk merangkak bersakit-sakit pasca kejatuhan. Cinta bukanlah tentang kejatuhan, cinta adalah sesuatu yang membangun sehingga semakin besar cinta seseorang maka semakin produktif dan bertambah nilai seseorang tersebut.
Berikut contoh lima karakter mencintai yang diambil dari Novella berjudul “Falsafah Dindaisme” :
1. Karakter Pembunuh
Karakter pembunuh adalah karakter yang dimiliki oleh seseorang yang menginginkan agar cintanya mati. Ciri dari karakter semacam ini adalah mereka yang melakukan segala cara untuk mempertahankan agar objek cintanya (pasangan) mengalami kematian dalam cinta.
Seolah hanya dirinya yang berhak untuk dicintai hingga karakter pembunuh semacam ini tidak segan untuk membunuh dan menghabisi peluang hidup cinta-cinta yang lain milik pasangannya dengan berbagai cara.
Beberapa contohnya adalah pernyataan seperti : “Jangan berteman dengan orang ganteng/cantik, mereka adalah makhluk yang berbahaya dibalik anggunnya wajah.”, “Jangan ikut organisasi, di dalamnya banyak penjahat yang seolah-olah baik kepadamu.”, “Jangan dengarkan orang lain melebihi aku, percayalah hanya aku yang mencintaimu dengan tulus.”, “Jangan melakukan ini itu, tugasmu sangat mudah, hanya mencintai aku saja.”, dll.
Kenyataan bahwa kualitas cinta mereka yang buruk ditutupi dengan cara membuat kambing hitam berupa potensi-potensi keburukan selalu ada diluar dirinya.
2 2. Karakter Penjajah
Karakter ini adalah karakter yang hanya menunjukkan sikap cinta ketika objek cintanya bermanfaat baginya, jika sudah dirasa tidak bermanfaat mereka akan meninggalkan sepihak. Mereka yang memiliki karakter semacam ini hanya melakukan eksploitasi pada objek cintanya untuk diambil manfaat dengan bersembunyi dibalik kata cinta.
Baca Juga : Dunia Sebatas Panggung Teater
Contoh sederhana dari karakter semacam ini adalah mereka yang berprinsip : “gak papa keluar duid banyak, asal dia menghilangkan sepi dihatiku.”, “Dia cantik, perlu kujadikan pacar agar bisa kupamerkan pada teman-teman.”, “ Dia pintar, aku butuh kepintarannya untuk menaikkan nilai ujianku”.
3 3. Karakter Pedagang
Karakter pedagang adalah karakter yang menimbang cintanya dengan standar untung dan rugi. Mereka rela menjual harga dirinya hanya demi mengambil keuntungan dari percintaan.
Contoh dari karakter ini adalah mereka yang mengatakakan : “Kita udah pacaran 3 tahun nih, masak nggak ada jatah buat pacar? Rugi dong.”, “Kenapa aku terus yang chat duluan? Gentian dong.”, “Apasih yang tidak kuberikan kepadamu?”, dll.
4 4. Karakter Pengangguran
Karakter pengangguran adalah karakter pemalas yang tidak mau untuk memperjuangkan cintanya, mereka merasa sangat layak untuk dikejar dan tidak layak memperjuangkan sesuatu.
Baca Juga : Wanita yang Selalu Tersakiti
Orang semacam ini biasanya dapat ditemukan pada mereka yang menulis di social media seperti: “Cukuplah tuhan yang akan mempertemukan kita, tidak perlu merepotkan diri melakukan ini itu.”, “Jodoh tidak lari kemana.”, “Jomblo fii sabilillah.” (tapi merespon lawan jenis tanpa kepentingan yang jelas).
5 5. Karakter Pejuang
Karakter ini adalah karakter yang dimiliki oleh seseorang yang selalu memperjuangkan kehidupan atas cintanya. Cirinya adalah mereka menghindari pembunuhan, perdagangan, penjajahan, dan pengangguran dalam cinta. Cinta mereka selalu dihidupkan oleh hal-hal yang bersifat positif.
Beberapa fokus perjuangan mereka dalam cinta diantaranya adalah kepedulian, tanggung jawab, pengetahuan, penerimaan, dan penghormatan.
Adanya berbagai karakter dalam mencintai bukanlah kemudian membuat kita selalu berfikir negative pada seseorang, tulisan ini hanya ditujukan untuk menjadi titik kecil cahaya bahwa cinta bukanlah sesuatu yang sederhana dan bisa diremehkan tanpa dipelajari hakikatnya, namun juga bukan berarti bahwa cinta itu penuh dengan kerumitan.
Serumit dan seberat apapun teori percintaan, apabila dipelajari dengan rasa cinta maka itu bukanlah suatu penyulitan dan tekanan. Rasa tertekan hanya muncul karena lemahnya kadar cinta dari seseorang.
Author : Alvin Alif Nur Ahmad
Editor : M. Khamdan Yuwafi