Hargai Selagi Ada, Sebelum Penyesalan Terlahir - LPM BHANU TIRTA

Sunday, 7 May 2023

Hargai Selagi Ada, Sebelum Penyesalan Terlahir


Persma Bhanu Tirta - 
Hargai selagi ada, mungkin itu yang terangan tatkala aku mengingatmu. Sedari kecil aku dibesarkan olehmu, Nenek. 

Ibu dan Ayahku merantau di Kota besar, membuatku rindu atau melupa. Nenek sangat menyanyangiku tak pernah ia berkata kasar padaku. Tapi, aku saja yang susah diatur. Namun, kisah itu sudah ada di tahun lalu. Dan kini aku beranjak di Kota lain mengadu nasib. Tulisan ini ku persembahkan untukmu. 


KERANDA SENYUMAN

(Laila Mufidah)


Teriknya surya menyambar di ventilasi jendela kayu itu, 

Mataku terpejam lelap tak mau ku beranjak. 

Suara bising yang diteriakkan wanita lanjut usia itu, menjadi bumbu musik di mimpiku. 

Selamat pagi. 


Pagi, 

Hingga menjelang malam. 

Waktu tidak mau menungguku ketika aku berjalan lambat, 

Waktu tidak mau mengutarakan padaku tentang hariku. 

Waktu tidak bisa kuputar, ku kembalikan seperti pagi tadi. 


Oh, tangisan yang tak pernah ku harapkan. 

Wanita lanjut usia itu, 

yang selalu meneriakiku, 

Dan kini aku memberikan taburan bubuk diwajah diamnya. 


Tangisan dipipiku tak terbendung. 

Hingga dia berada di tanah terbaiknya. 

Aku tak kuasa, aku sangatlah payah. 

Aku belum bisa menorehkan senyum untuknya. 

Tapi sekali lagi, waktu tak mau menungguku. 

Aku harus kembali, 

ke tanah rantauanku. 

Doa yang bisa kuselipkan di sujud terakhir, semoga bahagia di sisi-Nya.

Author : Laila Mufidah

Editor : M. Khamdan Yuwafi


Comments


EmoticonEmoticon