Tuntaskan Perayaan HPN, PWI Blitar Raya Gandeng KPU Kota Blitar Gelar Seminar Nasional - LPM BHANU TIRTA

Friday, 10 March 2023

Tuntaskan Perayaan HPN, PWI Blitar Raya Gandeng KPU Kota Blitar Gelar Seminar Nasional


Pers Mahasiswa Bhanu Tirta- Blitar 9 Maret 2023, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Blitar Raya adakan seminar nasional media & pemilu dengan menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar.

Acara yang digelar di Gedung Koesomo Wicitra ini dimulai pada pukul 13.00 dan selesai tepat pada pukul 16.00 dengan dihadiri langsung oleh pejabat dan tokoh publik termasuk Walikota Blitar yakni Drs. H. Santoso, M. Pd. yang sekaligus membuka acara.

Seminar nasional media & pemilu ini turut menghadirkan 3 narasumber yang luar biasa. Dr. Agus Sudibyo, S. IP.,M.Hum. yang sempat menjadi Anggota Dewan Pers periode 2010-2013 dan 2019-2022, Ketua PWI Jawa Timur Lutfi Hakim, serta Choirul Umam, S.Pd. selaku Ketua KPU Kota Blitar. Dengan Erliana Riady seorang kontributor Detik.com sebagai moderator.

Seminar kali ini dibagi 2 sesi, sesi pertama berisi pemaparan materi serta sesi kedua digunakan untuk tanya jawab. Ketiga narasumber menyampaikan materi secara estafet, dengan pembagian waktu 10 menit untuk setiap narasumber.

Choirul Umam, Ketua KPU Kota Blitar mendapatkan urutan pertama dalam memaparkan materi. Beliau menyampaikan materi terkait persiapan-persiapan dan upaya sosialisasi yang sudah dan akan dilakukan oleh KPU khususnya di Kota Blitar sendiri.

Selain dihadiri pejabat dan tokoh publik, seminar nasional media & pemilu ini juga turut mengundang perwakilan siswa setrata SMA dan mahasiswa yang berada di Blitar raya. Hingga organisasi mahasiswa seperti GMNI, PMII, IMM, hingga HMI pun tak luput dari undangan seminar nasional kali ini untuk menjadi peserta.

Luthfi Hakim, Narasumber kedua yang saat ini menjabat sebagai Ketua PWI Jawa Timur itu menyampaikan bahwa pada tahun politik 2024 nanti akan banyak ditemukan berita yang tidak pantas bersliweran di media masa. "Berita yang menggiring opini buruk, bukanlah karya jurnalistik. Dapat dipastikan bahwa penulisnya tidak pernah mengikuti sertifikasi sebagai wartawan," paparnya.

Sementara itu, Agus Sudibyo menuturkan bahwa berita hoax tidak dapat disebut berita. Pasalnya, dalam menulis berita tentu harus dilandasi dengan kebenaran dan kode etik jurnalistik. "Ini bukan fatwa Dewan Pers, tapi menurut saya membuat berita hoax sama saja menyatukan air dan minyak," tandasnya.

Sebagai penutup, selaku moderator Erliana Riady mengajak seluruh peserta seminar untuk berkontribusi untuk menularkan pengetahuannya pada lingkungan terdekat tentang di mana seharusnya masyarakat mendapat berita yang valid yakni pada media masa yang terpercaya.***


Penulis: Reyda Hafis Alfiqi

Editor: Anisa Dewi


Comments


EmoticonEmoticon