Puisi ‘Ceria Tragis Bahagia’ Bisa Jadi Wakilkan Perasaan Pemuda-Pemudi Saat Ini: Jangan Sampai Kau Putus Harapan - LPM BHANU TIRTA

Friday, 24 February 2023

Puisi ‘Ceria Tragis Bahagia’ Bisa Jadi Wakilkan Perasaan Pemuda-Pemudi Saat Ini: Jangan Sampai Kau Putus Harapan

 


             Ceria Tragis Bahagia

              Oleh :  Zainal Arifin 

Nikmat terasa manis

Walau melewati sejuta tangis


Mentari mulai membenamkan dirinya

Langit menguning indah merona

Namun bola masih berputar diantara canda tawa


Gol...


Canda tawa bocah desa, bukan uang untuk bahagia

Cukup bola dan alam yang dianugerahkan sang pencipta

Sederhana namun bahagia


Tak terasa revolusi bumi membawaku melewati tahun-tahun kehidupan

Ini bukan drama Korea atau bahkan Mahabarata

Hanya secuil kisah tentang harapan yang belum ada kepastian


Sudahlah...


Ketika rasa mulai menguasai pikiran

Terkadang indah namun kadang penuh lara

Akhirnya cinta, dan citapun masih dalam angan


Hari demi hari berganti

Tak terasa beberapa tahun telah kulewati

Namun masalah bertambah bertubi-tubi

Terasa kepala ini dipukul tak henti-henti


Dunia memang tempatnya perkara

Sudah sewajarnya otakmu dipenuhi sisi duka

Kehilangan, diejek, dipermalukan, gagal dan kecewa

Itu sudah sewajarnya


Saat wajah menghadap ke depan

Memandang setiap langkah orang berjalan 

Arahnya tak ada yang sejalan

Ada yang berlari, melompat ke kiri dan ada yang ke kanan


Terus aku kemana?

Kesana, mengikuti jejak kakek tua renta yang katanya bijaksana?

Apa kesana, mengikuti segerombolan pemuda yang pasti ada ceweknya?

Tidur saja..


Hei! Pemuda macam apa..

Pemuda lemah..

Pemuda manja..

Pemuda anak mama..


Mimpi..

Ku bermimpi diolok-olok diriku sendiri

Namun benar kenyataan ini

Selama ini ku terlena

Oleh angan yang tidak berguna


Jauh...

Kata yang terucap dalam lisan

Menatap garis akhir suatu perjuangan

Yang terlihat lurus, namun banyak godaan


Sadar...

Coba kau pandang

Lihatlah ke belakang

Kau masih satu langkah dari awal perpijakan


Namun pemuda...

Jangan sampai kau putus harapan

Hanya karena duri bunga yang terlihat menawan

Namun menyakitkan


Ingat...

Ujung mungkin masih jauh

Namun waktu tak pernah berlabuh

Dan hati jangan banyak mengeluh


Gencar, gapailah bintang setinggi-tingginya

Sungguhkan dirimu tuk meraih cita

Sampai kau tersenyum telah melewati ribuan lara

Dan sampai kau menemukan hakikat bahagia


Editor: Anisa Dewi



Comments


EmoticonEmoticon