Corona
Oleh : Klimant
Dirgahayu negeriku...
Kibaran sang saka ditengah pandemi corona,
Terbesit ingatan sejarah wabah hitam yang menyerang dunia,
Manusia berjatuhan tanpa peluru yang menyerang raga,
Corona tak ubahnya seperti malaikat pencabut nyawa,
Dokter, pejabat, aparat, dan rakyat tak luput dari incarannya,
Abad berganti abad pandemi seperti berainkarnasi
Flu Espana, Kolera Calcutta dan kini Corona menampakan diri,
Baca Juga : Puisi Aesthetic Tentang Gagal
Pandemi memang nyata tapi banyak oknum yang menjadikannya konspirasi
Sekenario kambing hitam sambil menawarkan uang digital dan vaksinasi
Dan kesehatan pun kembali menjadi perdagangan Big Farmasi
Sebagian tulisan memang masih mengandung plagiasi
Tapi tak apalah asal dapat di dengar para pemimpin negri
Virusnya memang menakutkan tapi pemberitaan lebih mematikan,
Rakyat digiring pada opini paranoia yang tak mempunyai kejelasan,
Dolar terjun bebas, Ekonomi terancam,dan perampasan lahan luput dari pemberitaan,
Ditambah lagi korupsi besar”an, Undang” yang merugikan, dan rakyat kembali menjadi korban,
Baca Juga : Permadani Surgawi
Dirgahayu negeriku,,
Penanganan awal pandemi yg terkesan asal asalan,
Ditambah lagi pemikiran pusat dan daerah yang tak bisa disatukan,
Mereka bebal dan keras kepala hanya ingin dianggap pahlawan,
Bukan bersatu mencari jalan keluar malah sibuk saling menjatuhkan.
Tiap instansi berbeda pandangan
PPKM yang dianggap solusi malah menambah permasalahan
Masyarakat dan aparat dibenturkan dilapangan
Katanya demi tugas tapi mengapa harus arogan
Mengapa tidak dengan cara yang humanis dan elegan
Mungkin tak masalah bagi yang punya penghasilan bulanan
Tapi apakah para pedagang dan kuli tidak butuh makan
Hukum masih saja lucu menggelikan
Masalah remeh temeh pun dapat dipenjarakan
Bukan maksut kami tak menaati peraturan
Toh buktinya Masalah prokes sudah kami kerjakan
Disuruh vaksin kamipun berbondong-bondong antri mendapat giliran
Percayalah tuan dan puan jika perut kami kenyang
Kami tak akan bingung untuk bekerja dan berdagang
Terimakasih untuk petugas digarda terdepan,
Kami tahu jika anda semua kelelahan
Tapi memang kondisi ini sangat membingungkan
Selamat berjuang semoga tetap dalam lindungan,
Dan Tak lupa doa dihat urkan untuk yg pulang dan menjadi pahlawan
Editor : M. Khamdan Yuwafi