Warga Kaliputih Gelar Aksi Tolak Tambang Pasir, DPRD Kabupaten Blitar akan Kirim Surat ke Provinsi - LPM BHANU TIRTA

Friday, 20 June 2025

Warga Kaliputih Gelar Aksi Tolak Tambang Pasir, DPRD Kabupaten Blitar akan Kirim Surat ke Provinsi

 Aksi demonstrasi tolak tambang pasir Kaliputih, Kec. Gandusari, Kab. Blitar, 19/06/25 (Foto: LPM Bhanu Tirta)

Persma Bhanu Tirta - Aksi penolakan terhadap aktivitas tambang pasir di wilayah Kaliputih, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, terus bergulir. Ratusan warga dari empat Kecamatan yaitu Gandusari, Garum, Talun dan Kanigoro, mendatangi kantor DPRD Kabupaten Blitar, Kamis (19/06/2025).


Mereka menyuarakan aspirasi dan kekhawatiran terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas Pertambangan. Dalam aksi tersebut, 10 orang perwakilan warga diterima oleh Komisi III DPRD Kabupaten Blitar untuk melakukan audiensi dan menyampaikan tuntutan.

 

Warga mendesak agar izin tambang pasir di Kaliputih segera dicabut, mengingat kegiatan pertambangan telah menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar.

 

"Kami merasakan langsung dampaknya. Udara jadi kotor, air sungai tercemar limbah tambang, dan lahan pertanian warga pun mulai rusak. Kami minta tambang ini dihentikan," ungkap salah satu masa aksi.

 

Namun, dalam hasil audiensi tersebut, pihak Komisi III DPRD Kabupaten Blitar menjelaskan bahwa izin pertambangan tersebut bukan dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten, melainkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).


DPRD Kabupaten Blitar akan segera mengirimkan surat resmi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyampaikan aspirasi warga.

 

"Kami menerima dan memahami aspirasi warga. Karena kewenangan izin ada di provinsi, kami akan segera bersurat ke Pemprov Jatim agar hal ini ditindaklanjuti," ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Blitar, Aryo Nugroho.

 

Warga berharap, dengan adanya respons dari DPRD Kabupaten Blitar, aktivitas tambang yang telah meresahkan masyarakat bisa segera dihentikan. Mereka juga meminta pemerintah lebih memerhatikan dampak lingkungan dan kesehatan warga sekitar akibat aktivitas pertambangan tersebut.

 

Warga menyatakan akan terus mengawal dan melakukan aksi lanjutan jika tidak ada langkah dari pemerintah provinsi terkait tuntutan mereka.

 

 

Penulis: Nanda Sania

 

Editor: Fufut Shokhibul



Comments


EmoticonEmoticon