Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains - LPM BHANU TIRTA

Saturday, 6 January 2024

Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains

Jamaah majelis dzikir Al Khidmah Blitar (foto:BT/Pransiska Anggraeni)

Persma Bhanu Tirta - Manusia merupakan makhluk hidup salah satunya yang mempunyai ide serta sangat berfungsi besar di muka bumi ini, selaku subjek yang sangat mempengaruhi dalam roda kehidupan tiap hari yang bisa mencari kebutuhan yang diperlukannya.

1. Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur'an

Banyak Sebutan dalam penyebutan manusia semacam al- basyar, al- Insan, al- Ins, an- Nas, al- Unas serta Bani Adam. 

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan hati, akal dan rupa yang paling baik. Dalam proses ini, manusia diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim), kemudian nuthfah itu dijadikan segumpal darah (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim. Segumpal darah tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh.

Proses penciptaan manusia tercantum dalam Al-Qur'an Surat Al-Hajj Ayat 5.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ

Artinya :

“Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) Kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi.

Kemudian, dengan berangsur-angsur sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah”.

Dalam ayat tersebut menjelaskan, Allah SWT menyapa manusia serta menerangkan kalau mereka diciptakan dari tanah dan berproses dari zigot sampai bakal anak. Kemudian manusia lahir menjadi anak- anak serta berusia. Sebagian diantara mereka wafat serta terdapat pula yang diberi umur panjang untuk hidup lebih lama di muka bumi. Adapun penjelasan penciptaan manusia yang terkandung dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun ayat 12-14:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَۗ 

Artinya :

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik”.

Dalam ayat diatas jelas terlihat bagaimana proses penciptaan manusia dimulai dari tahap sulalah (saripati makanan) kemudian nutfah (sperma) lalu terjadi konsepsi (pembuahan)  dan masuk kedalam rahim (menjadi embrio) kemudian berkembang membentuk ‘alaqah kemudian berproses menjadi mudhghah, ‘izaman (tumbuh tulang belulangnya) kemudian tulang-tulang itu dibungkus dengan daging.

Oleh karenanya, Setelah terbentuk manusia yang utuh, kemudian Allah SWT meniupkan (nafakha) kepadanya ruh nya kemudian jadilah ia makhluk yang unik (khalqan Akhar). Disebut demikian karena manusia memiliki substansi psikis yang berasal dari substansi tuhan sama sekali tidak dimiliki makhluk-makhluk lain.

2. Penciptaan Manusia dalam Perspektif Sains

Adapun dalam perspektif sains modern, dipaparkan proses peristiwa manusia terjalin dalam 3 fase, diantaranya:

1. Ase zigot ialah semenjak konsepsi sampai akhir

2. Fase embrio ialah akhir pekan ke 2 sampai akhir bulan ke 2

3. Fase bakal anak ialah akhir bulan ke 2 sampai kelahiran.

Bersumber pada perspektif sains modern, pada umur 120 hari (dekat Pekan ke-18), bakal anak telah dapat mendengar. Dia juga dapat kaget apabila mendengar suara keras. Mata balita juga tumbuh, dia hendak mengenali terdapatnya sinar bila kita melekatkan senter yang menyala diperut. Balita telah dapat memandang sinar yang masuk lewat bilik rahim ibu.

Sebaliknya, bagi teori hayati yang dibesarkan oleh Charles Robert Darwin( 1800- 1882). Dirinya mengemukakan jika manusia merupakan hasil evolusi dari makhluk hidup yang sangat simpel( satu sel organisme) pada dini kehidupan di bumi yang secara lambat- laun lewat proses penyusutan dengan modifikasi yang kesimpulannya tumbuh jadi bermacam spesies organisme di muka bumi saat ini ini tercantum peristiwa manusia.

Proses pergantian wujud fisik organ yang dibuktikan Darwin merupakan temuan.fosil- fosil makhluk hidup yang ditemui diberbagai posisi permukaan bumi. Hipotesis praktisnya merupakan manusia serta hewan masih satu generasi  sebab pilih alam terjalin pergantian wujud raga organ badan.

Selain itu, perbandingan diungkapkan Charles Robert Darwin, dirinya mengungkapkan manusia merupakan hewan ataupun fauna yang telah lebih maju. Setelah itu bagi Harun Yahya dalam tulisannya yang bertajuk ‘Runtuhnya Teori Evolusi Darwin dalam 20’.

Dalam hal ini, persoalan tersebut tidak sependapat dengan Darwin. Sebab bagi Harun, seluruh bagian penyusun sel tidak bisa tumbuh secara kebetulan dalam membentuk struktur yang lingkungan serta rumit secara kebetulan dalam jutaan tahun. Oleh karena itu, rancangan yang begitu lingkungan serta sistem rumit dari suatu sel saja, telah jelas menampilkan sesuatu proses penciptaan yang pintar, ialah Tuhan yang menghasilkan makhluk.

Penulis : Dewi Khoriatul Kusna

Editor : M. Khamdan Yuwafi 


Comments


EmoticonEmoticon